Cara Menyusun laporan
Yang Baik
Kerangka,
Cara Menyusun, Langkah-langkah, Sosiologi - Sebelumnya, pada materi sebelumnya
sudah dijelaskan tentang rancangan penelitian. Proposal atau
rancangan penelitian terdiri atas judul penelitian, masalah penelitian, tujuan,
dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, hipotesis, dan metode pengumpulan
data. Pernahkah Anda merancang metode penelitian? Dalam Bab ini, Anda
telah mempelajari, mengumpulkan, dan mengolah data penelitian. Anda pasti sudah
mengerjakan tugas dan paham materi tersebut. Pengumpulan data dapat melalui
angket, wawancara, observasi, dokumen, ataupun media massa. Adapun pengolahan
data dapat dilakukan dengan menggunakan statistik ataupun analisis deskriptif.
Lalu, dalam materi bab ini, Anda akan belajar penulisan laporan penelitian.
Pernahkah Anda meneliti sesuatu dan hasilnya dicatat?
Kemudian,
bagaimanakah penulisan laporan yang baik? Penulisan laporan merupakan tahap
akhir dari suatu penelitian dan merupakan hasil kerja keras yang diwujudkan
dalam bentuk karya tulis ilmiah. Laporan secara utuh belum tentu langsung
didapat dari hasil penelitian maka perlu adanya bimbingan dari guru-guru mata
pelajaran yang memiliki kemampuan melakukan bimbingan karya ilmiah bagi setiap
siswa (khususnya mata pelajaran Sosiologi).
Hasil
penelitian sebelum dibuat laporan secara utuh memerlukan bimbingan penulisan
agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Laporan penelitian harus baik secara
ilmiah dan dapat dipahami oleh orang lain yang membacanya. Suatu laporan
penulisan yang baik terlebih dahulu harus memiliki bahasa yang baik karena
angka-angka yang merupakan data penelitian harus dijelaskan dan disampaikan
kepada orang lain yang membacanya.
Laporan
ditulis harus dengan teliti dan jelas. Laporan penelitian merupakan kegiatan
menuangkan pikiran-pikiran ke dalam kalimat yang baik, menyusun kalimat ke
dalam alinea, dan merangkaikan alinea tersebut menjadi suatu karya ilmiah. Jika
siswa menginginkan suatu karya tulis yang baik, tentu saja tidak langsung
menyelesaikan laporan penelitian setelah selesai pengumpulan data, tetapi perlu
pula bantuan bimbingan selain dari guru pembimbing, juga dari guru Bahasa
Indonesia.
A. Garis Besar Laporan
Laporan penelitian menjadi salah satu bagian penting dalam
penelitian. Hal ini menjadi mutlak karena melalui laporan ini, ilmuwan lain dan
masyarakat dapat memahami, menilai, atau mungkin menyempurnakan hasil
penelitian melalui penelitian lanjutan. Laporan penelitian agar dapat dipahami
pembaca, penulisannya harus memperhatikan persyaratan-persyaratan tertentu.
Penulisan laporan ilmiah berbeda dengan aturan-aturan jika Anda menulis novel
atau cerita sejarah. Syarat-syarat tersebut seperti penggunaan bahasa yang
komunikatif, mengetahui untuk siapa laporan tersebut dibuat dan ditujukan,
menggambarkan langkah-langkah penelitian yang dilakukan, serta adanya kejelasan
dan kemampuan meyakinkan para pembacanya.
Laporan penelitian sebelum diajukan sebagai hasil penelitian,
perlu dibuat kerangka laporan. Kerangka laporan berfungsi sebagai arah dari
setiap isi dan bagian laporan. Menulis laporan penelitian diperlukan beberapa
tahapan, sebagai berikut.
1.1. Laporan Sementara
Laporan sementara dibuat apabila data telah terkumpul, buku
penunjang telah lengkap, dan kerangka laporan telah disiapkan. Anda
mempersiapkan diri menulis laporan sementara terutama bagian-bagian penting
dari isi laporan tersebut. Hal ini dilakukan agar setiap bagian dari penelitian
disusun secara bertahap sehingga bahan-bahan laporan tidak ditumpuk yang
akibatnya menjadi malas untuk dikerjakan.
Laporan sementara sebaiknya ditulis tidak sekaligus, tetapi
secara bertahap yang dimulai dari awal penulisan laporan. Kemudian, meminta
pembimbing untuk mengkaji dan mengoreksi sebagian laporan yang telah disusun.
Hal ini dilakukan terus menerus sampai akhir laporan penelitian selesai.
1.2. Penyusunan Kerangka
Laporan
Kerangka laporan dibuat karena tidak setiap orang dapat
menuangkan hasil pemikirannya secara langsung dan terperinci, tetapi dibuat
dahulu garis besar laporan yang akan ditulisnya. Kerangka laporan ini semacam
pembuatan rencana kerja yang disusun oleh setiap organisasi atau instansi
sehingga rencana-rencana harus diselesaikan sesuai dengan target waktu yang
ditentukan.
Kerangka laporan harus ada pada setiap penelitian karena
kerangka ini merupakan garis besar dari laporan yang sebenarnya. Jika hal ini
lalai dilakukan, akan menyebabkan data bertumpuk atau kurang dari yang
diharapkan. Akibatnya, penulis laporan menjadi bingung dan tidak tahu yang
harus dikerjakannya terlebih dahulu. Kerangka laporan dibuat sebagai awal dan
selesainya penelitian. Kerangka laporan merupakan rancangan inti atau pokok
laporan yang sebenarnya dengan tujuan memudahkan menuangkan pikiran-pikiran
yang berhubungan data ke dalam bentuk tulisan.
Ada kerangka laporan untuk memudahkan penulisan. Ketika
penulisan laporan dilaksanakan kadangkala muncul ide-ide yang menambah isi atau
bentuk laporan. Ide atau gagasan yang sebelumnya tidak diperhitungkan muncul di
tengah-tengah penulisan. Hal ini wajar terjadi karena setiap orang menginginkan
kesempurnaan dalam setiap karya yang akan dihasilkan. Bahkan, kerangka laporan
dapat mengalami perubahan.
1.3. Pokok-Pokok Pikiran
dalam Kerangka Laporan
Kerangka laporan telah dibuat maka disusun isi yang penting
dari setiap urutan kerangka laporan tersebut. Tentu saja penuangan isi kerangka
laporan harus sesuai dengan masalah yang diajukan. Misalnya, jangan sampai
penelitian mengenai masalah kenakalan remaja, ternyata banyak membahas tentang
pedagang asongan di bus kota sehingga tidak ada kesesuaian antara masalah dan
isi laporan. Oleh karena itu, isi dari laporan yang dikembangkan dari suatu
kerangka harus ada kesinambungan dari awal sampai akhir penulisan.
Pembuatan pokok-pokok pikiran merupakan penulisan garis besar
laporan. Anda ketika membuat pokok pikiran dalam kerangka laporan Anda perlu
membicarakan dengan pembimbing agar isi tidak keluar dari jalur masalah yang
ditentukan. Jika hal ini telah diselesaikan, siswa dapat menulis laporan yang
sesungguhnya, dengan tidak menyia-nyiakan waktu yang tersedia.
1.4. Penggunaan Waktu
Waktu yang disediakan dalam penulisan karya tulis ilmiah,
tampaknya sangat singkat atau kurang dari satu semester. Walaupun begitu,
sebaiknya Anda mengajukan masalah penelitian yang mudah dijangkau, yaitu yang
ada di lingkungan sekolah ataupun di lingkungan sosial sekitar tempat tinggal
Anda. Pembuatan karya tulis ilmiah ini jangan sampai ditunda-tunda. Jika
ditunda dengan alasan sulit memahami masalah, ketidaktahuan akan sumber bacaan
yang berhubungan dengan masalah atau memang malas untuk melakukan penulisan,
terutama apabila penulisan karya ilmiah ini dikerjakan secara berkelompok,
jangan sampai terjadi saling mengandalkan orang lain dalam kelompoknya.
Akhirnya, waktu yang tersedia tidak terlewati sehingga mengakibatkan laporan
penelitian tidak selesai dikerjakan. Setiap kesukaran dalam penulisan patut
untuk diselesaikan, baik bertanya kepada siswa lain, bertanya kepada guru, atau
kepada orang lain yang memahami pembuatan penelitian.
Karya laporan penelitian sekecil apapun patut dihargai karena
karya ilmiah yang telah dihasilkan merupakan landasan pertama ke arah kemajuan
dalam menghadapi perkembangan zaman yang semakin mutakhir. Dengan demikian,
diperlukan orang-orang yang kritis dalam menanggapi setiap masalah yang muncul
dalam kehidupan.
B. Menyusun Hasil
Penelitian
Laporan penelitian merupakan hasil akhir dari proses
penelitian yang diwujudkan dalam bentuk karya tulis ilmiah. Baik-buruknya suatu
laporan penelitian yang dilakukan bukan merupakan masalah, karena adanya
kemauan untuk menyusun laporan penelitian adalah langkah yang baik untuk
mencapai perkembangan pemikiran manusia.
2.1. Isi Laporan
Pembuatan laporan penelitian terdiri atas beberapa bab yang
terbagi menurut kerangka laporan. Hal ini menolong penulisan karya ilmiah dan
pembaca untuk mengkaji isi dari setiap laporan. Pembagian isi laporan terdiri
atas judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, tubuh laporan, ikhtisar
(abstrak), lampiran, dan kepustakaan (daftar bacaan). Untuk lebih jelasnya,
pembagian laporan penelitian yaitu sebagai berikut.
a. Judul
Judul laporan penelitian sebaiknya ringkas, jelas, dan
menggambarkan isi laporan. Judul yang baik sekurang-kurangnya terdiri atas dua
variabel yang saling berhubungan atau terkait. Judul dan isi harus senantiasa
berkaitan karena judul yang baik akan menarik untuk dibaca atau dikaji ulang
oleh peneliti lainnya dengan masalah yang berlainan. Judul sebaiknya disusun di
saat membuat kerangka laporan walaupun nantinya mengalami perubahan, tetapi
tidak keluar dari masalah yang diteliti.
b. Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan keterangan dari penulis mengenai isi
laporan penelitiannya, tetapi belum secara khusus diuraikan. Oleh karena itu,
kata pengantar umumnya pendek dan singkat yang di dalamnya tersusun mengenai
judul, masalah yang dibahas, pendukung penelitian (sponsor kalau ada) dan
ucapan terima kasih kepada yang memberikan berbagai bantuan sehingga penulisan
laporan dapat diselesaikan.
c. Daftar Isi
Daftar isi pada umumnya ditempatkan setelah kata pengantar.
Daftar isi menunjukkan bagian dari laporan yang merupakan isi setiap bagian
yang dibahas dan membantu penulis sebagai bagian dari kerangka penulisan, serta
membantu pembaca untuk melihat struktur, urutan, dan pokok-pokok yang dibahas
dalam laporan. Selain daftar isi, kadang-kadang terdapat pula daftar tabel,
grafik, daftar gambar, diagram, atau peta yang dibuat tersendiri setelah daftar
isi.
d. Pendahuluan
Bagian pertama dari laporan penelitian adalah pendahuluan,
isinya sudah menyangkut laporan secara khusus, dijelaskan mengenai latar
belakang dan perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penulisan
atau penelitian, pedoman penulisan (metode, pengumpulan data, dan analisis
data).
e. Tubuh Laporan
Tubuh laporan merupakan bagian-bagian (bab) setelah
pendahuluan yang berisi bagian pokok laporan. Setiap bab membahas dan
menguraikan inti dari penelitian seperti uraian konsep atau teori yang
berhubungan masalah, lokasi penelitian dan proses pengumpulan data, analisis
data, akhirnya kesimpulan dan saran.
f. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan berisi bagian yang telah dibahas sebelumnya dan
merupakan inti dari hasil penelitian atau adanya temuan-temuan selama
pengumpulan dan pengolahan data. Kesimpulan sifatnya berbeda dengan ikhtisar
karena kesimpulan berfungsi sebagai hasil penelitian atau penulisan secara
keseluruhan. Pada bagian yang sama setelah kesimpulan kadangkala terdapat saran
yang ditujukan kepada pembaca, peneliti selanjutnya, atau pihak yang berkaitan
dengan masalah.
g. Lampiran
Lampiran berisi bahan yang kurang praktis atau mengganggu
penyajian jika dimasukkan ke dalam bagian atau bab, baik terlalu panjang maupun
dapat mengganggu isi bagian atau bab yang bersangkutan. Meskipun demikian,
bahan ini dirasakan penting untuk disajikan sehingga bahan ini memerlukan
bagian tersendiri, yaitu ditempatkan di bagian lampiran.
h. Kepustakaan
Kepustakaan disebut daftar bacaan, yaitu bagian yang
menampilkan sumber pendukung laporan, berupa buku, majalah, surat kabar,
jurnal, dokumen yang dipublikasikan (atau belum).
2.2. Merumuskan
Kesimpulan dan Saran
Bagian akhir dari laporan penelitian adalah kesimpulan yang
merupakan hasil dari keseluruhan laporan penelitian. Sebelum dibuat kesimpulan,
terlebih dahulu penulis harus memahami isi penelitiannya, terutama dari hasil
pengolahan data dan temuan-temuan selama pengumpulan data. Kesimpulan tidak
dibuat semata-mata bahwa penelitian selesai dilaksanakan, tetapi harus mencakup
keseluruhan penelitian sehingga penulis memberikan laporannya secara lengkap
apa adanya tanpa memasukkan unsur-unsur perasaan pribadi berdasarkan isi dari
laporan tersebut. Kesimpulan dapat disebut juga pembahasan kualitatif dari
penelitian.
Saran disajikan bersama-sama dengan kesimpulan, tetapi saran
ini sifatnya tidak wajib dan merupakan pelengkap dari penelitian. Tidak semua
penelitian dapat membahas masalah secara utuh sehingga penulis dapat
menyarankan kepada peneliti lain untuk melanjutkan masalah yang tidak terbahas
dalam laporannya. Di samping itu, saran diberikan kepada pihak-pihak yang
terkait dalam penelitian. Pihak yang terlibat dalam penelitian bisa dari
perorangan ataupun lembaga. Hal ini bertujuan pihak yang terlibat dalam
penelitian mengkaji kembali hasil penelitian atau temuan-temuan dalam proses
pengambilan data. Jika hasil penelitian tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh
pihak tersebut, saran dari pihak yang terlibat dalam penelitian dapat
dimasukkan dalam kolom saran penelitian.
Kesimpulan dan saran merupakan bagian yang paling penting
dari laporan penelitian. Keduanya saling berhubungan dan berkaitan erat sekali
sehingga kesimpulan belumlah lengkap apabila tidak ada saran. Begitu pula saran
tidak akan terwujud tanpa adanya kesimpulan. Jadi, keduanya merupakan suatu
sistem yang saling melengkapi.
Contoh Soal (UN SMA IPS, 2005) :
Bagian pokok dari keseluruhan laporan penelitian adalah ....
a. tujuan penelitian
b. hasil penelitian
c. bab pendahuluan
d. tubuh kerangka
e. kesimpulan dan saran
Jawaban: b
Bagian pokok dari keseluruhan laporan penelitian adalah hasil
penelitian.
Cara menulis laporan penelitian perlu mengikuti suatu aturan
yang telah diterima di kalangan ilmuwan. Ada dua model penulisan laporan
penelitian, yaitu model Turabian (1973) dan model American Psychological
Association (APA) 1988. Model Turabian menggunakan catatan kaki (footnote)
untuk menunjukkan referensi, dan menggunakan istilah ibid, op cit, dan loc cit.
Model APA, penulisannya lebih praktis karena tidak
menggunakan catatan kaki. Model ini digunakan dalam penulisan artikel untuk
jurnal-jurnal. Model APA ini, kunci referensinya pada daftar pustaka. (Sumber:
Metode Penelitian Sosial, 2004)
2.3. Menyajikan Laporan
Laporan penelitian sebagai karya tulis ilmiah perlu
dipertanggung jawabkan sebagai suatu kebenaran berdasarkan masalah-masalah yang
diajukan dalam penelitian. Pertanggung jawaban penelitian dilakukan melalui
diskusi di dalam kelas, antara siswa yang menyajikan hasil penelitiannya dan
siswa lain sebagai peserta diskusi. Jalannya diskusi harus dibimbing oleh guru
mata pelajaran yang bersangkutan agar siswa dapat diarahkan sesuai dengan isi
penelitiannya yang tentu saja sesuai dengan mata pelajaran Sosiologi.
Beberapa bentuk diskusi kelas yang sering digunakan antara
lain sebagai berikut.
a. The Social Problem Meeting
Di mana para siswa berdiskusi tentang masalah-masalah sosial?
Diskusi dilakukan oleh siswa di kelas atau di lingkungan sekolahnya. Dalam hal
ini, diharapkan setiap siswa terpanggil untuk belajar dan bertingkah laku
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. The Opened Meeting
Para siswa berdiskusi mengenai masalah apa saja yang
berhubungan dengan kehidupan mereka sehari-hari.
c. The Educational - Diagnosis Meeting
Para siswa berdiskusi mengenai pelajaran di kelas dengan
maksud saling mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran yang diterimanya.
Dengan demikian, setiap anggota memperoleh pemahaman yang lebih baik. Penyajian
laporan penelitian yang dilakukan melalui diskusi diharapkan dapat terjadi
saling tukar pikiran antara yang menyajikan dan peserta diskusi lainnya
sehingga dapat mencapai titik temu atau memecahkan persoalan yang dihadapi.
Menyajikan laporan melalui diskusi memiliki beberapa
keuntungan, antara lain:
- mempertinggi peran
perorangan dalam kelompok, baik yang menyajikan maupun yang membahas hasil
laporan, sehingga setiap orang memiliki tanggung jawab masing-masing;
- mempertinggi peran serta
kelas secara keseluruhan; dan
- memupuk sikap saling
menghargai pendapat orang lain.
Diskusi hasil penelitian bertumpu pada siswa sebagai titik
pusat perhatian kelas sehingga setiap orang yang ada di dalam kelas berperan
dalam kegiatan diskusi. Adapun peran-peran tersebut yaitu sebagai berikut.
- Kelompok penyaji terdiri
atas siswa yang menyajikan laporan penelitiannya.
- Moderator adalah siswa
yang mengatur jalannya diskusi, seperti membuka diskusi, mempersilakan
penyajian laporan penelitian, mengatur jalannya tanya jawab, dan menutup
diskusi dengan kesimpulan hasil yang dicapai dari diskusi.
- Notulis atau yang
mencatat jalannya diskusi dan membuat kesimpulan untuk dibacakan di akhir
diskusi.
- Guru mengawasi dan
memberikan pengarahan sesuai dengan fungsinya sebagai pembimbing dan
motivator, seperti mengembangkan kemampuan siswa untuk mampu
bermusyawarah.
Penerapan diskusi laporan penelitian di dalam kelas yaitu
untuk menggali daya kepemimpinan siswa sehingga muncul potensi-potensi secara
perorangan ataupun kelompok yang dimiliki siswa. Guru sebagai pembimbing dan
pengarah diskusi senantiasa meluruskan arah jalannya diskusi, baik pertanyaan
yang diajukan maupun jawaban dari pertanyaan tersebut.
Berikut ini beberapa bentuk diskusi, yaitu sebagai berikut.
a. Seminar
Diskusi kelas yang diselenggarakan dalam rangka membahas
laporan penelitian sebenarnya dan mendekati seminar, yaitu pembahasan yang
bersifat ilmiah. Pembahasannya berkisar pada masalah kehidupan sehari-hari yang
ada di lingkungan siswa sendiri. Arti sebenarnya dari seminar adalah sebuah
kegiatan pembahasan yang mencari pedoman atau pemecahan-pemecahan masalah tertentu.
Oleh karena itu, seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan dan keputusan yang
merupakan hasil kebulatan pendapat semua peserta. Seminar bertolak dari
lembaran kerja yang merupakan pembahasan teoretis mengenai persoalan pokok,
dalam hal ini membahas lembar hasil penelitian siswa.
b. Panel
Panel merupakan bentuk diskusi yang terdiri atas beberapa
orang. Perbedaan panel dengan diskusi terletak pada cara mereka berdikusi.
Panel biasanya diselenggarakan dalam acara diskusi di televisi sehingga pemirsa
tidak turut ambil bagian dalam diskusi. Pokok persoalan yang didiskusikan dalam
panel dipilih sesuai dengan tema yang diajukan oleh moderator atau terlebih
dahulu diberitahukan sebelum panel dilaksanakan. Panel ditujukan pada khalayak
yang mendengar atau mengikuti diskusi agar muncul rangsangan berpikir sesuai
dengan sudut pandang masing-masing.
c. Simposium
Simposium menyerupai panel karena terdiri atas beberapa
pembicara. Perbedaannya terletak pada pembahasan masalah yang diajukan.
Simposium sifatnya lebih formal, yaitu beberapa pembicara terlebih dahulu
mempersiapkan pembicaraannya tentang suatu masalah tertentu. Pembahasan
terhadap sebuah masalah ditinjau dari berbagai sudut pandang dan disoroti dari
titik tolak yang berbeda. Simposium dapat pula diatur dengan cara lain,
misalnya sebuah aspek dari suatu persoalan ditentukan untuk disoroti secara
khusus, kemudian dibicarakan secara khusus.
Para penyaji atau pembicara dalam simposium berasal dari
berbagai pihak yang mengikuti simposium, seperti ahli atau peserta. Mereka
dapat bertanya tentang isi masalah yang dijadikan tema simposium atau
menyanggah materi (pokok persoalan) yang dijadikan materi simposium. Pendengar
atau peserta simposium diberi kesempatan berbicara tentang pandangannya
mengenai materi simposium dan menggantikan beberapa pertanyaan atau sanggahan
setelah penyajian dan penyanggah utama selesai berbicara.
Moderator dalam simposium tidak seaktif pada panel. Moderator
hanya mengkoordinasikan sanggahan dan pertanyaan yang ditujuan kepada penyaji.
Contoh Soal (UN SMA IPS, 2002)
Laporan hasil penelitian siswa sebaiknya didiskusikan di
kelas agar membawa manfaat bagi siswa seperti hal-hal berikut, kecuali....
a. melatih siswa untuk pandai berbicara
b. memupuk siswa untuk berani berpendapat
c. membina siswa agar mampu berpikir kreatif
d. memupuk rasa toleransi di antara siswa
e. memilih siswa untuk menggunakan pengetahuan
Jawaban: a
Laporan hasil penelitian siswa sebaiknya didiskusikan di
kelas agar membawa manfaat bagi siswa untuk:
a. memupuk siswa agar berani berpendapat;
b. membina siswa agar mampu berpikir kreatif;
c. memupuk rasa toleransi di antara siswa;
d. melatih siswa untuk pandai berbicara;
Rangkuman :
Laporan penelitian sebelum diajukan sebagai hasil penelitian
perlu dibuat kerangka laporan yang berfungsi sebagai arah dari setiap isi dan
bagian laporan. Untuk menulis laporan penelitian diperlukan beberapa tahapan,
seperti laporan sementara, penyusunan kerangka laporan, pokok-pokok pikiran
dalam kerangka laporan, dan penggunaan waktu. Laporan penelitian merupakan
hasil akhir dari proses penelitian yang diwujudkan dalam bentuk karya tulis
ilmiah. Untuk menyusun laporan penelitian, perlu memperhatikan pula isi
laporan, rumusan kesimpulan dan saran, serta penyajian laporan.
Pembagian isi laporan terdiri atas judul, kata pengantar,
daftar isi, pendahuluan, tubuh laporan, ikhtisar (abstrak), lampiran, dan
kepustakaan (daftar bacaan). Menyajikan laporan melalui diskusi dapat dilakukan
dalam bentuk seminar, panel, dan simposium melalui diskusi dalam kelas. Banyak
keuntungan yang didapatkan dari diskusi, antara lain mempertinggi peran
perorangan dalam kelompok, baik yang menyajikan maupun yang membahas hasil
laporan, sehingga setiap orang memiliki tanggung jawab masing-masing;
mempertinggi peran serta kelas secara keseluruhan; dan memupuk sikap saling
menghargai pendapat orang lain.